Home » » TERNYATA MIE INSTAN TIDAK AMAN UNTUK KESEHATAN

TERNYATA MIE INSTAN TIDAK AMAN UNTUK KESEHATAN

Written By Unknown on Sunday, September 16, 2012 | 8:21 AM

Percayakah kamu kalau temuan terbesar di abad ke-20 adalah mie instan? Masa sih? Yap, betul sekali. Mie instan sukses menggeser temuan lain yaitu karaoke di urutan kedua dan CD di urutan ketiga. Sebenarnya cukup masuk akal juga sih. Mie instan membawa perubahan besar dalam peradaban manusia. Terutama untuk orang kota yang serba sibuk alias tidak punya banyak waktu.

Mie instan ditemukan tahun 1958 oleh orang Jepang bernama Momofuku Ando. Dia lalu mendirikan perusahaan Nissin, perusahaan mie instan pertama di dunia. Produk pertamanya adalah Chicken Ramen (mie Jepang rasa ayam). Belakangan Nissin membuat produk baru yaitu mie dalam gelas bermerk Cup Noodle. Masih mie instan, tapi ditaruh dalam wadah dari styrofoam. Nissin kemudian berinovasi dengan sayuran kering sebagai pelengkap mie yang penyajiannya cukup dituang air panas.

Yang jelas, sejak saat itu orang di seluruh dunia seakan ketagihan makan mie instan. Di tiap rumah tangga dipastikan ada yang namanya mie instan. Orang bepergian ke luar negeripun akan membawa mie instan sebagai “senjata” kalau makanan lokal tidak cocok dengan lidah. Saat ini Indonesia adalah negara produsen mie instan terbesar di dunia. Jauh mengungguli Jepang dan Tiongkok. Bagi orang Indonesia mie instan adalah makanan favorit. Mudah, murah, cepat dan enak. Hmmm……



Bahaya Nggak Sih Makan Mie Instan?

Menurut ilmu kesehatan bagaimanapun juga mie instan tidak bisa menggantikan makanan lengkap (wholesome food). Mie instan tidak memenuhi kebutuhan gizi seimbang bagi tubuh. Lho, khan ada kandungan karbohidratnya? Betul, tapi kandungan vitamin, mineral dan protein sangat sedikit. Kalau lihat iklan mie instan di televisi pasti mienya tidak disajikan begitu saja. Ada bahan pelengkap seperti telur, sawi, tomat dll. Apa ini Cuma sekedar menarik perhatian? Tentu saja tidak.

Kabar buruknya, mie instan tidak cuma minim gizi, lho. Kandungan Natrium yang berasal dari garam (NaCl) memang membuat rasanya enak, tapi buruk untuk penderita hipertensi dan maag. Bagi penderita maag efek Natrium adalah memicu asam lambung menjadi lebih tinggi. Akibatnya adalah pengikisan dinding lambung dan menyebabkan rasa perih. Bagi penderita hipertensi Natrium akan meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan ketidakseimbangan antara Natrium dan Kalium.

Nasi susunan karbohidratnya lebih kompleks sehingga memberi efek kenyang lebih lama. Mie instan adalah sebaliknya, dimana susunan karbohidrat yang lebih sederhana hingga mudah diserap dan membuat lebih cepat lapar. Jelas ini tidak bagus bagi penderita obesitas atau yang sedang menjalani terapi penurunan berat badan.



Tips Aman Mengolah Mie Instan

Kalau memang ada makanan lain sebaiknya tidak perlu mengolah mie instan. Makanan instan apapun biasanya mengandung pengawet. Nah, bicara mengolah mie instan ada beberapa trik yang mesti diperhatikan.

  • Paling cepat mengkonsumsi mie instan adalah empat hari sekali. Tujuannya memberi kesempatan tubuh mengeluarkan zat berbahaya dan kimia.
  • Tambah mie dengan bahan lain untuk melengkapi asupan gizi.
  • Bagi penderita gangguan lambung, pastikan mengisi perut dengan makanan lain (misalnya buah) sebelum makan mie. Jangan biarkan perut kosong langsung menyantap mie instan.
  • Ikuti petunjuk penyajian. Kalau di bungkus dibutuhkan dua gelas air, maka lakukanlah.
  • Masukkan bumbu di mangkok terpisah dan jangan di air rebusan mie yang sedang mendidih. Bumbu mie yang mengandung Monosodium Glutamate akan membentuk senyawa baru berupa toksin yang berbahaya bagi tubuh.
  • Hindari menuang air panas pada Styrofoam karena dapat menimbulkan senyawa kimia baru yang dapat memicu kanker.

0 comments:

Post a Comment