Facebook bisa jadi alat hebat yang menjaga hubungan baikmu dengan teman, keluarga, kenalan dan rekan kerja. Betapa menyenangkan berbagi cerita dengan mereka, sampai datang para pengganggu ini. Mereka membuat komentar-komentar tidak berguna yang cuma memenuhi wallpost kamu.
Riset membuktikan bahwa 40% pengguna situs jejaring sosial hanya melontarkan “ocehan yang sia-sia.” Ada juga yang mengirim kuis setiap hari, request untuk main game, curhat yang tidak pada tempatnya dan masih banyak lagi. Di dunia internet pesan-pesan seperti ini dikategorikan sebagai “unsolicited message” alias spam. Apapun bentuknya, spam sangat dibenci oleh para pengguna internet. Dan karena itulah ada banyak aplikasi untuk memeranginya yang disebut spam killer.
Riset membuktikan bahwa 40% pengguna situs jejaring sosial hanya melontarkan “ocehan yang sia-sia.” Ada juga yang mengirim kuis setiap hari, request untuk main game, curhat yang tidak pada tempatnya dan masih banyak lagi. Di dunia internet pesan-pesan seperti ini dikategorikan sebagai “unsolicited message” alias spam. Apapun bentuknya, spam sangat dibenci oleh para pengguna internet. Dan karena itulah ada banyak aplikasi untuk memeranginya yang disebut spam killer.
Di Facebook ada tipe-tipe teman yang di kelompokkan sebagai “pengganggu,” dan inilah diantaranya:
- Si Update Holic.
“Aku sudah bangun.” “Aku sedang membuat sarapan.” “Aku bosan di kantor.” “Aku terjebak macet.” Wow, kau pasti bercanda! Seakan semua kejadian biasa harus kau siarkan pada dunia. Hanya lantaran punya 500 teman bukan berarti mereka ingin tahu kau sedang berdiri di dalam bus, bukan?
- Si Tukang Promosi.
Baiklah, kita semua mungkin pernah memposting satu prestasi terbaik. Dan tentu saja, teman-temanmu tidak akan keberatan membacanya. Tapi bayangkan jika semua update hanya berisi betapa hebatnya kamu? Oke, kamu mungkin juara baca puisi, juara lari 100 km, dll. Tapi berlebihan memposting hal seperti ini justru membuat teman kamu risih.
- Si Kolektor Teman.
Normalnya, seorang member Facebook punya teman paling banyak ratusan. 200 sampai 300 teman terhitung masih wajar. Tapi 1.000 “teman?” Kecuali kamu adalah artis terkenal atau baru menang hadiah super besar maka hal ini mungkin saja terjadi. Jika ada member Facebook yang punya teman hingga ribuan, bisa jadi dia hanya pamer saja.
- Si Provokator.
Member Facebook seperti ini biasanya menyebarkan komentar negatif atau menghasut. Tidak peduli di wallpost milik teman atau miliknya sendiri. Jika menemui yang seperti kamu bisa minta Facebook untuk mem-black list atau mem-banned-nya.
- Si Penguntit.
Dia jarang kasih komentar di wallpost atau kirim pesan. Terlalu malas, berhati-hati, atau justru super sibuk? Tapi ketika kamu update status, dia tiba-tiba muncul. Teman seperti ini tidak begitu mengganggu, tapi cukup membuat takut juga, khan?
- Si Pengundang.
“Ayo kita main Mafia Wars.” “Ini minumanku. Apa minumanmu?” “Ini 25 hal menarik tentang aku.” “Ini 50 mobil yang kupunya.” “Wah, Kita ternyata berjodoh!” Oke, oke mungkin kamu bermaksud baik, tapi hentikanlah. Tidak bisakah kita hanya berteman?
- Si Alay.
“yOu aLaWAiCe d bEzT iN meYe heard…. I aLwaYs LupHz U…” Gimana, pusing khan? Ini adalah contoh bahasa alay (alias lebay) yang banyak dipakai pengguna Facebook. Mungkin saja keren. Tapi tahukah kamu bahasa yang menyulitkan sangat tidak disukai banyak member Facebook.
0 comments:
Post a Comment