Home » , , , » Anindya Ayu Puspita, Korban Sebuah Kekonyolan Bernama MOS

Anindya Ayu Puspita, Korban Sebuah Kekonyolan Bernama MOS

Written By Unknown on Saturday, July 20, 2013 | 12:39 PM

Miris sekali rasanya membaca berita adanya seorang siswi yang meninggal saat MOS (Masa Orientasi Siswa). Apalagi jika membandingkan antara MOS di Indonesia dan di luar negeri. Di Indonesia, nyaris semua MOS atau Ospek diisi dengan kegiatan-kegiatan lucu yang hampir tidak ada gunanya kecuali untuk orang-orang yang otaknya ada di dengkul :P

Berikut kutipan beritanya mengenai meninggalnya Anindya Ayu Puspita setelah menjalani MOS di sekolah barunya.

SISWI MENINGGAL AKIBAT OSPEK : Disuruh Scot Jump Siswi di Pandak Pingsan, Lalu Meninggal
Seorang siswi di Bantul tewas saat mengikuti kegiatan Masa Orientasi Siswa (MOS) yang diwajibkan bagi siswa baru.
Kejadian nahas itu menimpa Anindya Ayu Puspita, siswi baru SMK 1 Pandak, Bantul. Saat itu Jumat (19/7), siswi warga Daleman, Sanden itu tengah mengikuti kegiatan MOS atau biasa dikenal Ospek yang diperuntukkan bagi siswa baru sebagai pengenalan lingkungan sekolah.
Guru Olah Raga SMK 1 Pandak Edi Sutoro kepada wartawan di RS PKU Muhamadiyah Bantul Jumat (19/7) petang menceritakan, awalnya tak terjadi apa-apa dengan Anindya Ayu Puspita.
Kala itu sehabis salat berjamaah pada pukul 15.00 WIB, peserta MOS dikumpulkan oleh pantia yang merupakan kakak kelas Anindya.
Mereka dikumpulkan guna mengecek kelengkapan MOS untuk persiapan kegiatan baris berbaris.
Apes, Anindya tak membawa perlengkapan sepatu olahraga seperti yang diperintahkan panitia MOS. Karena tak disiplin, ia lalu diperintahkan scott jump sebanyak 10 kali.
Selesai menjalani hukuman, Anindya diperintahkan kembali ke barisan untuk mengikuti baris berbaris. Namun, baru mulai kegiatan baris berbaris, putri pasangan Bambang dan Harni itu langsung pingsan.
“Setelah pingsan langsung dilarikan ke sini [RS PKU Muhamadiyah Bantul],” kisah Edi Sutoro.
Sumber: Harian Jogja

Menyedihkan, dan konyol tentu sahaja. Saya sendiri dulu ketika diminta ikut Ospek, lucu-lucuan beli perlengkapan ini itu, saya memilih untuk pulang saja. Tentu saja dengan disertai ancaman ini itu. FYI, saya dulu diancam dibatalkan statusnya sebagai mahasiswa di sebuah sekolah kedinasan.

Tapi toh, ancaman itu hanya pepesan kosong belaka. Saya tidak ikut ospek, dan saya tetap masuk di sekolah kedinasan, sampai lulus.

0 comments:

Post a Comment